KKP dan SIPPO Tingkatkan Pemasaran Produk Rumput Laut Indonesia

www.lensabogor.com
BOGOR - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Foreign Buyer Mission (FMB) temu misi pembeli luar negeri dengan Swiss Import Promotion Programme (SIPPO), untuk meningkatkan pemasaran produk olahan rumput laut karaginan dan agar khususnya ke Eropa, di Hotel Novotel Bogor, Selasa (27/5).

Temu pembeli itu akan dilakukan hingga 30 Mei 2014 dengan mengunjungi sentra produksi rumput laut berupa agar dan karaginan di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. SIPPO membawahi sejumlah agen penjualan, selain Swis di Jerman, Spanyol, Polandia, Norwegia, Irlandia, dan Austria, dengan membawa misi dagang 10 perusahaan.

Menurut Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung, para pembeli itu akan mengunjungi 11 perusahaan dari 37 perusahaan yang bergerak di rumput laut di Indonesia.

“Ini potensi besar untuk mengembangkan potensi laut yang sangat strategis, karena Indonesia punya potensi besar. Tahun ini ada 10 perusahaan yang datang dan akan bertemu dengan 11 perusahaan dari 37 perusahaan yang ada di Indonesia. Kerjasama ini sudah dilakukan sejak 2013,” ujar Saut.

Program misi dagang ini, jelas Saut, dilakukan untuk produk non bahan baku yang sudah memiliki nilai tambah. Ada kebijakan dari KKP agar perusahaan di Indonesia di bidang karaginan dan agar, untuk meningkatkan nilai tambah mereka termasuk dalam pengemasan. Selama ini ekspor produk ini masih berupa bahan baku, sehingga mampu menyuplai perusahaan pembuat produk serupa di Cina dan Filipina.

“Kebijakan industri pengolahan ada 37 pabrik untuk dioptimalkan dan menghasilkan 11 ribu ton karaginan dan agar. Produk kita sudah diekspor sebesar 5.800 ton atau 48 persen dari permintaan. Sementara produk dari Cina dan Filipina sebenarnya mereka dapat bahan bakunya dari kita. Tinggal kita naikkan nilai tambahnya, agar memiliki daya saing. Di Cina produksi sempat turun karena perubahan iklim, tapi di Indonesia kita terus berproduksi, ini pelung kita,” tutur Saut.

Manager Food dan Tourism SIPPO, Pirmin Arreger dalam kesempatan itu mengatakan, desain yang baik dan menjaga kepercayaan adalah kunci untuk menembus pasar Eropa. “Kami berharap melalui program ini dapat member kepercayaan dan meyakinkan para customer kami bahwa perusahaan di sini kuat. Kendala saat ini, Eropa adalah pasar yang jauh dari Indonesia, jadi lewat kedatangan kami dan melihat proses di sini, akan timbul saling percaya dan kami serius melakukan ini,” ujar Pirmin.

Saut menegaskan, kepercayaan adalah kunci untuk menjangkau pasar Eropa terutama dalam meyakinkan pasar dan membangun program jangka panjang. Sebagai komitmen untuk membantu pemasaran produk rumput laut, “SIPPO juga akan mengenalkan produk Indonesia di Amsterdam pada Desember tahun ini.  Tahun lalu ajang pemasaran di Eropa dilakukan lewat semacam pameran di Frankfurt pada Agustus,” imbuhnya. Selain itu, KKP juga akan menggelar International Sewed di Bali, untuk menarik lebih banyak pembeli dari mancanegara, di tahun depan. (yad/zft)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar