JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan pola konvensi untuk menentukan sosok yang maju dalam pemilihan presiden oleh sebuah partai belum akrab di telinga masyarakat. Meski, cara tersebut dianggap sebagai pola yang baik.
"Konvensi capres yang dilaksanakan Partai Demokrat sesungguhnya cara terbaik menurut pendapat dan keyakinan saya mempersiapkan calon presiden yang siap berkompetisi dengan calon lain," jelas SBY dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat, (16/5/2014).
"Padahal kalau selama 8 bulan, rakyat dengarkan 11 peserta konvensi itu, dan diamplifikasi oleh media massa, semua akan gambalang. Bahwa semua calon itu punya integirtas, visi dan solusi apa yang hendak dilakukan jika mereka ditakdikrkan. Kalau dimengerti maka rakyat akan sangat mengerti potensi capres Demokrat," sambung SBY.
Tapi SBY tidak mau tegas akan kemana Dahlan Iskan diproyeksikan sebagai pemenang konvensi.
"Menyadari fakta rakyat lebih memilih partai lain untuk memimpin bangsa 5 tahun ke depan, Partai Demokrat menyadari keterbatasan karena cuma punya suara 10 persen dan tidak bisa mengusung calon sendiri,"kata SBY
SBY pun akhirnya menegaskan partainya masih akan bekerja memutuskan semua sikap saat Partai Demokrat menggelar Rapimnas pada Minggu (18/5) di Hotel Sahid. "Kami masih akan bekerja, dan semuanya bisa jelas saat rapimnas nanti. Apa kita akan mendukung dua capres yang ada, membuat poros baru atau membebaskan kader untuk memilih siapa saja," ujar SBY.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Konvensi Partai Demokrat, Maftuh Basyuni telah mengumumkan hasil konvensi. Yaitu, Dahlan Iskan dinyatakan sebagai pemenang. Dari hasil survei, suara Dahlan cukup jauh meninggalkan peserta konvensi lainnya.
"Hasil survei menetapkan Dahlan Iskan di posisi paling atas. Namun memang elektabilitasnya masih jauh dibanding kandidat eksternal (Jokowi, Prabowo dan Aburizal Bakrie), " pungkas Maftuh.(net)
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar